Dinas Perkimtan Sulbar Tandatangani Kontrak Rehab Rumah Korban Banjir Bebanga
Mamuju, TOKATA.id – Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Provinsi Sulawesi Barat, Maddareski Salatin, menandatangani kontrak swakelola untuk rehabilitasi rumah korban bencana banjir di Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Jumat (19/09).
Penandatanganan kontrak berlangsung di Ruang Rapat Perkimtan dan dihadiri Kepala Bidang Perumahan, Lurah Bebanga, Camat Kalukku, serta Ketua Kelompok Masyarakat Maju Bersama, Takasman, yang juga bertindak sebagai pelaksana swakelola setelah dikukuhkan oleh Lurah Bebanga.
Kontrak tersebut mengatur hak dan kewajiban timbal balik antara Pengguna Anggaran/PPK, dalam hal ini Kepala Dinas Perkimtan Provinsi Sulawesi Barat, Maddareski Salatin, dengan pelaksana swakelola. Kontrak berlaku efektif setelah penandatanganan dan menjadi dasar pelaksanaan rehabilitasi rumah.
Maddareski menegaskan, "Setelah penandatanganan ini, Kelompok Masyarakat Maju Bersama dapat memulai pekerjaan dan menyelesaikannya sesuai jadwal kontrak. Kami dari Dinas Perkimtan akan terus mengawasi dan melakukan pemantauan lapangan secara berkala."
Peristiwa banjir yang terjadi pada 11 Oktober 2022 di Kelurahan Bebanga telah menyebabkan kerusakan di sejumlah rumah warga. Pada tahun anggaran 2025, melalui APBD Perubahan, Dinas Perkimtan Provinsi Sulawesi Barat mengalokasikan dana untuk merehabilitasi delapan rumah korban bencana tersebut.
Program ini mendukung visi dan misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, yaitu mempercepat penurunan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta membangun infrastruktur dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Kadis Perkimtan juga berkomitmen untuk terus memantau progres rehabilitasi dan akan melaporkan hasilnya langsung kepada Gubernur Sulawesi Barat. Maddareski menambahkan, "Setelah semua rumah selesai direhabilitasi, kami akan mengatur kunjungan Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur untuk melihat langsung hasil kerja lapangan." pungkasnya. (*/Rigo Pramana)