Bertandang ke Kawasan Pertanian Laskar Pelangi Belajar, Pj Gubernur Sulbar Inginkan Cabe Salo' Dua Dikembangkan di Bumi Malaqbi

Enrekang, TOKATA.ID - Salah satu jenis cabe yang dikembangkan di daerah berjuluk Bumi Massenrempulu, adalah Cabe Salo' Dua, dan dikenal cukup luas dikalangan masyarakat konsumen cabe, khususnya di Enrekang, Sulsel.

Untuk itu, Pemprov Sulbar berkeinginan melakukan pengembangan cabe jenis yang sama di Bumi Malaqbi, sebagai salah satu upaya pemenuhan cabai di Sulbar.

Bahkan Bahtiar Baharuddin, langsung kepenangkaran pengembangan cabe Salo' Dua, Kawasan Pertanian Laskar Pelangi, di Enrekang, Sulsel, guna melihat lebih dekat, pengembangan Cabe Salo Dua.

"Tentu ini sangat potensial kita kembangkan di Sulbar, beberapa kali kunjungan saya ke pasar di Sulbar, tanyakan sumber pasokan cabe dari mana, pedagang dominan menyebut dari Enrekang, sebab itu ini dapat kita adopsi, kembangkan di Sulbar" ungkap Bahtiar.

Ia pun menyampaikan alasannya, mengapa memilih Kawasan Pertanian Laskar Pelangi, sebab semua sentra pengembangan cabe dari Aceh sampai Papua, bertandangnya ke Enrekang, Sulsel untuk belajar.

Sebab itu kepada Ketua Kelompok Laskar Pelangi, Pj Gubernur Sulbar, meminta kiranya, ilmunya dibagikan, kepada petani Sulbar, agar mereka juga dapat mengembangkan Kawasan perkebunan cabe.

"Jadi kami berharap, kiranya, ilmunya dapat dibagikan kepada kami" harap Bahtiar.

Terpisah, Ketua Kelompok Kawasan Laskar Pelangi, Benny, membenarkan kalua hamper seluruh petani di Indonesia, dari Aceh sampai Papua belajarnya ke Kawasan Pertanian Laskar Pelangi.

"Jadi dari Aceh, Kalimantan, Papua, itu belajarnya kesini, sementara kami sudah export sampai Malaysia cabenya" ujar Benny.

Sementara itu Kepala UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan  Hortikultura Nasaruddin mengatakan sepulang dari Enrekang pihaknya akan mengembangkan tanamam cabe di wilayahmya. 

"Khususnya Cabe Enrekang lebih cocok karena tanahnya lebih familiar antara Sulbar dan Enrekang. Sementara sudah ada kami siapkan 50 are untuk persiapan pembibitan cabe" sebut Nasaruddin. (*/Rigo Pramana)