Layanan TBC Resisten Obat Resmi Beroperasi di RSUD Mamuju, Percepat Eliminasi TBC Sulbar
"Mamuju membuka babak baru dalam peperangan melawan Tuberkulosis Resisten Obat (TBC-RO). RSUD Kabupaten Mamuju kini menjadi pusat layanan rujukan terdepan, menyediakan akses terdekat, terstandar, dan komprehensif bagi pasien TBC-RO di Sulawesi Barat. Langkah strategis ini menjadi tumpuan harapan menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus mendukung target eliminasi TBC 2030."
Mamuju, TOKATA.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat memperkuat upaya penanggulangan Tuberkulosis Resisten Obat (TBC-RO) melalui pembukaan layanan khusus di RSUD Kabupaten Mamuju. Inovasi ini menjawab kebutuhan mendesak masyarakat akan akses pengobatan TBC-RO yang lebih dekat dan terstandar, sekaligus menyelaraskan pelayanan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/350/2017.
Dengan jaringan layanan rujukan yang kini lengkap, pasien TBC-RO di Sulawesi Barat tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh. Terobosan ini diharapkan mempercepat proses diagnosis dan terapi yang selama ini terhambat, terutama di daerah-daerah terpencil.
Layanan TBC-RO di RSUD Mamuju dilengkapi sistem pemantauan ketat, pendampingan intensif selama masa pengobatan, dan konseling psikososial. Sinergi antara RSUD Mamuju, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten terus diperkuat untuk menjamin kesinambungan alur rujukan, pencatatan, dan pelaporan melalui sistem informasi Tuberkulosis (SITB).
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyatakan pembukaan layanan ini adalah bukti komitmen kuat pemerintah terhadap pelayanan kesehatan bermutu bagi masyarakat.
“Penanganan TBC merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diinisiasi Presiden Prabowo. Layanan TBC-RO di RSUD Mamuju memberikan akses yang lebih dekat dan aman bagi pasien. Ini langkah fundamental menurunkan beban TBC di Sulbar,” ungkapnya.
Ia menambahkan, langkah ini selaras dengan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera, yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia unggul dan berkarakter sebagaimana dicanangkan oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.
Dinas Kesehatan Sulawesi Barat optimistis layanan ini akan meningkatkan cakupan penemuan dan pengobatan TBC-RO secara signifikan. Masyarakat diimbau untuk segera melakukan pemeriksaan jika mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan, keringat malam, atau penurunan berat badan, serta mengikuti pengobatan secara tuntas untuk mencegah penularan lebih luas.
RSUD Kabupaten Mamuju mengajak masyarakat aktif mendukung eliminasi TBC melalui deteksi dini, kepatuhan berobat, dan penguatan perilaku hidup bersih dan sehat. Dengan layanan TBC-RO yang kini sudah beroperasi, Sulawesi Barat menatap masa depan tanpa TBC pada 2030. (*/Rigo Pramana)
