Sosial Media
Home Bapperida Sulbar Forum BI Maleo Hotel Mamuju Sulbar

Darwis Damir Ungkap Tantangan dan Produk Unggulan Sulawesi Barat di Forum Kajian BI

6 min read

 



"Dalam upaya mendorong percepatan pembangunan berkelanjutan, Plt Kepala Bappeda Sulbar Darwis Damir memaparkan rencana induk peta jalan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) daerah periode 2025-2029. Paparan ini berlangsung dalam konsinyering Bank Indonesia Sulbar pada 10 Desember 2025 di Hotel Maleo, menghadirkan visi strategis yang menyasar penguatan sumber daya manusia, inovasi, serta pengembangan produk unggulan lokal yang diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif di Sulawesi Barat."


Mamuju, TOKATA.id – Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Barat, Darwis Damir, menjadi narasumber utama dalam acara konsinyering yang diselenggarakan Bank Indonesia Sulbar. Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari penyusunan Kajian Tahun 2026, berlangsung di Hotel Maleo Rabu, (10/12)

Dalam kesempatan tersebut, Darwis secara rinci memaparkan dokumen Rencana Induk Peta Jalan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Daerah 2025-2029. Paparan menyoroti kebijakan jangka menengah yang tertuang dalam RPJMD 2025-2029, yang selaras dengan visi dan misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Mayjen Salim S. Mengga. Fokus utama dari rencana tersebut adalah dua tujuan strategis: pertama, menurunnya angka kemiskinan dan ketimpangan secara adil dan inklusif; kedua, mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Darwis menguraikan lebih jauh peta jalan Iptek yang telah direncanakan dengan tahapan jelas. Tahun 2025 akan difokuskan pada konsolidasi dan penataan sistem Rencana Induk Daerah (RID), diikuti tahun 2026 dengan penguatan infrastruktur sumber daya manusia. Selanjutnya, tahun 2027 diarahkan pada pengembangan produk unggulan daerah, lalu tahun 2028 untuk difusi dan hilirisasi inovasi, dan pada tahun 2029 dilakukan evaluasi sekaligus replikasi model terbaik yang telah terbukti efektif.

Secara khusus, Darwis menyoroti produk unggulan Sulawesi Barat yang menjadi andalan daerah, seperti kelapa sawit, kakao, kopi, kelapa, budidaya ikan, jagung, padi, perikanan laut dan budidaya, pariwisata alam dan budaya, serta produk UMKM berbasis warisan budaya lokal. Produk-produk ini dianggap kunci pemicu pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Persoalan mendasar dalam pembangunan Sulawesi Barat juga menjadi bagian diskusi. Terdapat sembilan tantangan utama yang harus segera diselesaikan, dengan fokus utama pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

Acara ini turut dihadiri oleh pejabat Bank Indonesia Sulawesi Barat serta tim penyusun kajian, yang bersama-sama berharap hasil konsinyering ini menjadi pijakan kuat dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan daerah yang lebih terarah dan berdampak nyata. (*/Rigo Pramana)

Komentar
Additional JS