Sosial Media
Home Dinkes Sulbar Mamuju Penyitas Sulbar TBC

Mamuju Terdepan, Sulbar Raih 64,30% Capaian Penemuan Kasus TBC

24 min read

 


"Sulawesi Barat terus mempercepat eliminasi Tuberkulosis (TBC) dengan capaian penemuan kasus yang telah mencapai 64,30 persen dari target tahunan per Oktober 2025. Mamuju menjadi kabupaten paling progresif dengan 97,40 persen kasus ditemukan, sementara tantangan berat masih membayangi Mamasa yang baru mencapai 19,30 persen. Dinas Kesehatan Provinsi menegaskan bahwa menemukan dan mengobati seluruh pasien TBC sampai tuntas adalah pondasi utama untuk mengakhiri wabah ini."

Mamuju, TOKATA.id – Percepatan eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Provinsi Sulawesi Barat terus berjalan dengan tren positif. Data terbaru hingga Oktober 2025 menunjukkan capaian penemuan kasus TBC telah mencapai 64,30 Persen dari target tahunan, sebuah tolok ukur keberhasilan untuk memastikan seluruh pasien dapat ditemukan dan menerima pengobatan sesuai standar nasional.

Dari enam kabupaten di Sulbar, Mamuju mencatat capaian tertinggi dengan 97,40 Persen, membuktikan efektivitas kerja puskesmas dan jejaring layanan kesehatan dalam investigasi kontak dan skrining TBC. Disusul oleh Majene (72,40 Persen), Pasangkayu (68,10 Persen), dan Polewali Mandar (60,70 Persen).

Namun, capaian di Mamasa hanya 19,30 Persen, angka yang mengkhawatirkan dan menuntut peningkatan intensif dalam pendekatan penemuan aktif (active case finding).

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan, “Penemuan kasus adalah kunci percepatan eliminasi TBC. TBC hanya bisa dikendalikan jika seluruh kasus teridentifikasi dan diobati tuntas. Semakin cepat ditemukan, risiko penularan di masyarakat semakin kecil.”

Dinas Kesehatan juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah daerah, puskesmas, rumah sakit, kader, dan organisasi masyarakat dalam penanganan TBC. Dukungan pada transformasi layanan primer dan digitalisasi melalui aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) menjadi pijakan kuat memastikan data kasus tercatat dan ditangani secara akurat.

Edukasi masyarakat terus digencarkan. Pengobatan TBC yang tepat dan teratur dapat menyembuhkan. Masyarakat diminta waspada dan segera memeriksakan diri bila mengalami gejala seperti batuk lebih dari dua minggu, demam, keringat malam, atau penurunan berat badan.

Sejalan dengan visi "Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera" dan agenda nasional Eliminasi TBC tahun 2030, Dinas Kesehatan Sulbar berkomitmen memperluas cakupan penemuan kasus, memudahkan akses pengobatan, dan menghapus stigma terhadap pasien.

“Tujuan kami jelas: tak boleh ada pasien TBC yang tidak ditemukan atau terabaikan. Dengan kerja sama seluruh elemen, kita wujudkan Sulbar bebas TBC,” tegas dr. Nursyamsi. (*/Rigo Pramana) 

Komentar
Additional JS