Gubernur SDK: Transformasi Ekonomi Butuh Pengusaha Muda Tangguh, Bukan Sekadar Penonton
"Riuh tepuk tangan mengiringi sambutan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, saat membuka Forum Bisnis Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulbar di Matos, Minggu (16/11). Lewat forum bertema “Kolaborasi Pengusaha Muda Sebagai Pilar Strategis dalam Mendorong Transformasi Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Emas 2045”, SDK menegaskan peran vital anak muda mengambil peluang emas dalam membidik perubahan arah ekonomi lokal dan nasional."
Mamuju, TOKATA.id —Forum Bisnis Daerah (Forbisda) HIPMI Sulbar yang digelar di Matos, Minggu (16/11), menjadi panggung kolaborasi strategis antara pemerintah dan generasi muda pengusaha dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) membuka acara yang dihadiri Sekprov Sulbar Junda Maulana, perwakilan KMP Group, Deputi BI Sulbar, anggota DPRD Mamuju Febrianto Wijaya, kepala OPD, serta jajaran pengurus HIPMI Sulbar.
SDK dalam pidatonya menyoroti pentingnya insting bisnis dan keberanian membaca peluang bagi pengusaha muda Sulbar. “Pengusaha muda harus mampu menangkap peluang yang menganga di depan mata,” tegasnya. SDK mencontohkan sektor kultikultura yang belum banyak dijamah, namun menawarkan potensi besar bagi pelaku usaha daerah.
Namun, ia menekankan pentingnya pembinaan petani agar produk yang dihasilkan mampu bersaing secara kualitas. “Tanpa pembinaan serius, produk pertanian kita sulit bersaing. Sebaliknya, jika ada intervensi dari pengusaha muda, nilai tambah bisa tercipta secara signifikan,” jelas SDK, sembari mencontohkan hilirisasi produk seperti gula aren yang bisa diolah menjadi gula bubuk bernilai ekonomi tinggi.
Ia juga mendorong HIPMI Sulbar memperluas kemitraan, salah satunya dengan MBG, agar rantai pasok komoditas strategis—termasuk beras dan ayam— lebih terintegrasi. “Kolaborasi konkret adalah kunci. Jangan berhenti pada wacana,” pesannya.
SDK optimistis, jika sektor-sektor unggulan seperti sawit, pertambangan emas, kakao, dan kopi digarap maksimal, target pertumbuhan ekonomi Sulbar 2026 sebesar 7 hingga 8 persen sangat mungkin tercapai. "Buka investasi perkebunan, beri peluang pada pertambangan, perkuat hilirisasi—pertumbuhan 7-8 persen itu bukan mustahil," yakinnya.
Ketua BPP HIPMI Bidang Sinergitas BUMN, Anthony Leong, memuji capaian Sulbar yang menembus pertumbuhan lima persen dan menempatkan provinsi ini di lima besar nasional pada 2025. “Kami siap bersinergi dengan Pemprov dan mendukung program seperti MBG,” kata Anthony.
Sementara itu, Ketua BPD HIPMI Sulbar, Zulfikar Suhardi, menyambut baik kebijakan Pemprov dalam membuka ruang kolaborasi dengan pengusaha muda. “Inilah momentum bagi seluruh anggota HIPMI Sulbar untuk tidak ragu menjemput peluang dan menjawab tantangan zaman,” tutupnya. (*/Rigo Pramana)
