Dinsos Sulbar Bersinergi dalam FGD Mitigasi Bencana di Mamuju
"Dalam rangka menghadapi ancaman bencana yang kerap mengguncang Kabupaten Mamuju, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat mengambil peran strategis dalam memperkuat kapasitas adaptif dan kolaborasi antarinstansi. Melalui Focus Discussion Group (FGD) yang digelar Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Daerah 34 Sulbar, berbagai tantangan pasca bencana dibedah secara kritis untuk merumuskan langkah mitigasi yang cepat, tepat, dan terkoordinasi."
Mamuju, TOKATA.id — Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat (Dinsos Sulbar) ikut aktif dalam Focus Discussion Group (FGD) yang diselenggarakan oleh Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Daerah 34 Sulbar dengan tema "Adaptive Capacity, Collective Action dalam Mitigasi Pasca Bencana di Kabupaten Mamuju". Acara berlangsung pada Selasa, (25/11), di Aula Marasa Corner, Kompleks Kantor Gubernur Sulbar.
Diskusi intensif ini bertujuan mengidentifikasi beragam kendala masih menghambat penanganan pasca bencana, sekaligus merumuskan strategi adaptif yang lebih tajam dan memperkokoh sinergi lintas sektor. Tujuannya jelas: memastikan mitigasi dan pemulihan berjalan efektif, cepat, dan menyentuh akar persoalan.
Kepala Dinas Sosial Sulbar, Abdul Wahab Hasan Sulur, diwakili Staf Perlindungan dan Jaminan Sosial, Nasran, menegaskan bahwa penguatan kapasitas adaptif masyarakat dan perkuatan koordinasi antar lembaga adalah kunci meningkatkan daya tahan daerah yang rawan bencana.
“Dinsos Sulbar berkomitmen memperkokoh perannya dalam penanganan pasca bencana, khususnya layanan perlindungan sosial bagi masyarakat terdampak. Melalui diskusi ini, kami menyatukan visi dan menyusun langkah-langkah kongkret agar respons di lapangan lebih cepat, tepat, dan terintegrasi,” ujar Nasran dengan penuh tekad.
Para peserta sepakat bahwa nilai kolaborasi dan adaptasi harus terus disemai dan diperkuat. Kabupaten Mamuju, dengan risiko gempa bumi dan banjir yang tinggi, membutuhkan pendekatan mitigasi yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif dan berkelanjutan.
Penutupan FGD diwarnai penyusunan rekomendasi bersama sebagai landasan penguatan sistem mitigasi dan pemulihan bencana di Mamuju. Rekomendasi ini juga sejalan dengan visi dan misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, bersama Wakilnya, Salim S. Mengga, dalam upaya pengentasan kemiskinan serta perlindungan sosial yang berkelanjutan. (*/Rigo Pramana)
