Sosial Media
Home Disbun Sulbar Investor Kelapa Dalam Majene

Petani Kelapa Didorong Naik Kelas Lewat Hilirisasi dan Kemitraan Investasi

6 min read

 


Majene, TOKATA.id - Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Salim S. Mengga menghadiri sosialisasi hilirisasi kelapa dalam di kantor Camat Malunda, Kabupaten Majene, Kamis (02/10). Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan kelapa dalam tidak hanya sebagai komoditas mentah, melainkan diolah menjadi produk bernilai tambah.

Acara dihadiri jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sulbar, pelaku usaha, asosiasi petani kelapa, dan investor yang tertarik masuk sektor perkebunan dan pengolahan. Dalam sambutannya, Salim menegaskan kelapa dalam adalah komoditas perkebunan bernilai ekonomi besar yang selama ini menjadi sumber penghidupan ribuan petani di Sulawesi Selatan dan Sulbar.

“Kita tidak boleh berhenti hanya menjual kelapa dalam bentuk butiran atau kopra. Potensi kita sangat besar untuk masuk tahap hilirisasi, mengolah menjadi produk seperti minyak kelapa, sabut, arang aktif, dan turunannya yang diminati pasar internasional,” ujar Salim.

Pemerintah provinsi berkomitmen mendukung petani dengan kebijakan berpihak, pelatihan keterampilan, akses teknologi, dan fasilitasi kemitraan dengan investor. Sulbar memiliki areal kelapa dalam yang luas di seluruh kabupaten, yang diharapkan menjadi bahan baku utama industri pengolahan skala besar.

Selain itu, Salim menyoroti pentingnya sistem pendukung seperti transportasi dan logistik. Pelabuhan Palipi akan dioptimalkan agar distribusi produk kelapa hilirisasi dapat langsung diekspor tanpa melalui jalur panjang, menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing.

Salah satu investor yang hadir menilai potensi pasar ekspor produk turunan kelapa sangat besar, mulai dari virgin coconut oil (VCO), briket arang, hingga serat sabut untuk industri furnitur dan otomotif. Petani juga menyambut baik sosialisasi ini dan berharap pemerintah membuka akses pasar dan pelatihan agar mereka bisa naik kelas dan tidak tergantung pada tengkulak.

Kegiatan ditutup dengan diskusi interaktif membahas peluang investasi, strategi pengembangan produk, dan langkah konkret membangun ekosistem industri kelapa dalam yang berkelanjutan di Sulbar.

Dukungan pemerintah dan minat investor besar diharapkan menjadikan hilirisasi kelapa dalam sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi Sulbar ke depan. (*/Rigo Pramana)

Komentar
Additional JS