Sulbar Perkuat Promosi Pariwisata lewat Business Matching Kemenparekraf
Mamuju, TOKATA.id – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus mendorong pengembangan wisata dengan memaksimalkan promosi potensi daerah. Salah satunya melalui partisipasi dalam Business Matching yang digelar Kementerian Pariwisata RI di Makassar baru-baru ini.
Andi Ahmad Irfa, peserta dari Bidang Pemasaran Dispar Sulbar dalam kegiatan tersebut, mengaku mendapat banyak manfaat. Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), ia antusias memanfaatkan kesempatan memperkenalkan paket wisata Sulbar kepada pelaku usaha tours and travel.
Kegiatan ini sejalan dengan visi-misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, khususnya melalui sektor pariwisata.
Irfa menjelaskan saat rapat peningkatan promosi wisata bersama Kepala Dispar Sulbar Bau Akram Dai, Senin (08/09) di kantor Dispar Sulbar, bahwa ada 10 perwakilan potensial buyer yang hadir. Mereka berasal dari Kabupaten Selayar, Luwuk Kepulauan, Raja Ampat, Kota Palu, Kota Manado, serta perwakilan hotel Horizon, Amaris, dan Santika.
"Dalam business matching ini, kami mempresentasikan dua paket wisata dengan teknik one-on-one pitching ke buyer. Cara ini efektif dan komunikatif dalam menjelaskan paket wisata diving di Pulau Karampuang dan wisata mancing di Kepulauan Bala-Balakang," ungkap Irfa.
Kepala Dinas Pariwisata Sulbar Bau Akram Dai menegaskan komitmennya untuk terus melakukan promosi wisata Sulbar melalui berbagai kanal dan strategi. Ia menilai kesempatan berhadapan langsung dengan buyer adalah peluang emas.
“Kami akan tingkatkan intensitas dan kualitas promosi, tidak hanya lewat business matching, tapi juga event dan festival. Konten video pariwisata yang disebarkan melalui media sosial juga menjadi strategi penting,” ujar Bau Akram.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan tujuan Gubernur Suhardi Duka agar Sulbar dikenal secara nasional dan internasional, sekaligus menarik minat wisatawan untuk menikmati pengalaman unik di wilayah ini.
Bau Akram juga menekankan pentingnya kerja sama dengan komunitas penyelam dan penghobi mancing lokal. Wisata minat khusus seperti diving dan mancing memiliki banyak peminat, bahkan dari luar negeri.
“Kami terus membuka komunikasi dengan komunitas diver dan angler. Contohnya, wisatawan dari Filipina sudah berkunjung ke spot mancing di Bala-Balakang. Upaya kolaboratif sangat dibutuhkan untuk mengembangkan dan mempromosikan potensi ini,” jelasnya.
Kepulauan Bala-Balakang dikenal dengan keindahan bawah lautnya yang masih alami. Spot ini menjadi magnet bagi penyelam dan pemancing karena keberadaan ikan dogtooth tuna, barakuda, dan jenis ikan lainnya yang melimpah. (*/Rigo Pramana)