Sosial Media
Home Advertorial Budaya Daerah Ekonomi Sulbar

Festival Sandeq Teluk Mandar, Wujud Pelestarian Budaya Bahari dan Penggerak Ekonomi Majene

6 min read

 


Majene, TOKATA.id – Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, secara resmi membuka Festival Sandeq Teluk Mandar di Anjungan Pantai Labuang, Kabupaten Majene, Jumat (12/09). Acara ini menjadi magnet bagi ratusan warga dan wisatawan yang antusias menyaksikan rangkaian lomba segitiga perahu sandeq.

Dalam sambutannya, Salim S Mengga menyatakan bahwa festival Sandeq Teluk Mandar bukan semata ajang hiburan, melainkan upaya penting melestarikan budaya bahari yang menjadi identitas kuat masyarakat pesisir Sulbar. "Festival ini diharapkan menjadi daya tarik wisata sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat lokal," tegasnya.

Wakil Gubernur Sulbar menegaskan, perahu sandeq bukan hanya alat transportasi tradisional, melainkan kebanggaan yang pernah mengarungi lautan hingga ke Malaysia. Selain perahu sandeq, terdapat pula perahu tradisional lain bernama Ba’go yang mampu mengangkut muatan hingga 250 ton, berfungsi mengangkut kopra ke Jawa dan membawa kebutuhan pokok kembali ke Mandar.

Salim juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya perahu sandeq agar tidak punah oleh perkembangan zaman. "Mari kita jaga dan lestarikan Sandeq sebagai warisan budaya yang berharga," ujarnya.

Ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Majene yang aktif menggalakkan tradisi pelayaran menggunakan perahu tradisional. "Semoga semangat ini menjiwai kita semua untuk bersama-sama melestarikan budaya dan tradisi hidup di laut," tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Majene, Ahmad J, menyatakan festival ini sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berbudaya. Selain itu, festival berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui efek berganda, seperti perputaran ekonomi dan peluang usaha baru.

Festival Sandeq Teluk Mandar tahun ini menampilkan lomba segitiga yang diikuti oleh 34 perahu sandeq. Lomba dijadwalkan berlangsung mulai Sabtu, 13 September, hingga 14 September 2025.

Suasana festival semakin meriah dengan hadirnya UMKM lokal yang menjajakan kuliner khas daerah. Antusiasme masyarakat tinggi, dan sejumlah wisatawan mengabadikan momen dengan kamera, menjadikan pembukaan festival ini sebagai promosi pariwisata bahari Majene. (*/Rigo Pramana)

Additional JS