Angin Perubahan: Gelaran Sandeq Silumba 2025 Dapat Pujian dari Para Passandeq, Lebih Profesional dari Sebelumnya
Polman, TOKATA.id – Seperti angin laut yang berhempus kencang dan pasti, Sandeq Silumba 2025 mengawali gelarannya dengan terobosan baru, Profesionalisme. Sebuah komitmen yang digaungkan oleh Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, kini bukan sekadar wacana. Apresiasi pun mengalir deras dari para pelaku utama event bahari terbesar Sulawesi Barat ini yankni para passandeq.
Halim, sang pengantar tim Cahaya Zikir dari Pambusuang, tak menyembunyikan kekagumannya.
"Luar biasa tahun ini. Semua kebutuhan kami passandeq sudah disalurkan dengan baik," ujarnya di sela riuh gelombang Pantai Bahari, Polewali Mandar, Rabu (20/08). Kesiapan panitia, menurutnya, adalah lompatan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Namun, yang paling disorot bukan hanya fasilitas, melainkan konsistensi penegakan aturan. Sistem sanksi untuk pelanggaran seperti start lebih dini dan keluar jalur berhasil menciptakan klimaks perlombaan yang lebih tertib dan adil.
"Jalur lintasan sekarang lebih jelas. Tidak ada lagi alasan 'ke tengah laut mencari angin'. Ini lebih fair," tegas Halim, menyiratkan babak baru kompetisi yang mengedepankan sportivitas.
Di garda terdepan, Syamsul Samad, Ketua Tim Pengarah, menegaskan komitmen itu.
"Kami memang berkomitmen menghadirkan lomba yang lebih profesional," katanya. Harapannya jelas, seluruh rangkaian acara hingga finish harus berjalan mulus, tanpa hambatan berarti.
Sandeq Silumba memang lebih dari sekadar balapan perahu. Ia adalah napas kebudayaan Mandar, sebuah syair epik yang ditulis di atas gelombang. Ajang ini adalah jurus ampuh untuk melestarikan tradisi bahari nenek moyang sekaligus memproyeksikan kekayaan lokal Indonesia ke panggung yang lebih luas. Dan tahun 2025 ini, ia menemukan ritme barunya, tegas, profesional, dan penuh marwah. (*/Rigo Pramana)