Hadapi Ketidakpastian Pasar, Sulbar Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor untuk Dongkrak Ekonomi Inklusif
Polman, TOKATA.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) lintas sektor ekonomi guna mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Lilianto, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Jumat (04/07), mengusung tema
"Membangun Kemandirian Ekonomi Daerah melalui Sektor Unggulan".
Rakor ini menjadi langkah strategis untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi Sulbar sebesar 8% pada 2029, sesuai misi pertama Pancadaya Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK-JSM).
Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menegaskan perlunya peningkatan investasi, infrastruktur, dan tata kelola pemerintahan untuk mencapai target tersebut.
"Pendapatan per kapita Sulbar sudah tumbuh 4,87%, tapi kita harus dorong lebih tinggi demi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Rakor membahas strategi penguatan sektor unggulan, termasuk pemetaan potensi ekonomi dan pengembangan produk bernilai tambah. Isu krusial yang mengemuka:
1. Dukungan UMKM: Digitalisasi, sertifikasi halal, dan perluasan akses keuangan dinilai krusial untuk meningkatkan daya saing.
2. Ketidakpastian Pasar Petani: Dibutuhkan peningkatan kepercayaan antara petani dan pelaku ekonomi untuk stabilkan produksi komoditas seperti kakao dan kopi.
3. Infrastruktur Ekonomi: Pembangunan konektivitas dan fasilitas pendukung disebut sebagai kunci percepatan pertumbuhan.
Kegiatan ini dihadiri secara daring oleh perwakilan Bappenas dan luring oleh Bank Indonesia Sulbar, Dinas Ketahanan Pangan, Biro Ekbang, serta pelaku usaha se-Sulbar. Bank Indonesia disebutkan memiliki peran strategis dalam mendorong inklusi keuangan dan program pendampingan UMKM. (*/Rigo Pramana)