Sosial Media
Home Advertorial Daerah Hukum Sulbar

Setelah Bertahun Jadi Angka di Laporan, Akhirnya Aset Kominfo SP Sulbar Diperiksa dengan Mata Telanjang

1 min read



Mamuju, TOKATA.id – Transparansi dan penertiban aset daerah bukan sekadar wacana bagi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfo SP) Provinsi Sulawesi Barat. Di bawah sorotan matahari terik, Selasa (24/06), puluhan kendaraan dinas, baik roda dua maupun tempat, berjajar rapi di halaman kantor dinas tersebut, siap menjalani pemeriksaan fisik oleh Tim Aset Pemprov Sulbar. Sebuah langkah konkret menuju akuntabilitas.  


Kepala Dinas Kominfo SP Sulbar, Mustari Mula, turun langsung memantau proses verifikasi, didampingi pejabat struktural dan pengurus barang. Tak sekadar mengecek fisik kendaraan, tim juga mengaudit kelengkapan dokumen, daftar inventaris, STNK, hingga bukti pembayaran pajak terakhir. 


"Ini komitmen kami mendukung tata kelola aset yang transparan dan akuntabel," tegas Mustari, suaranya lantang di antara derum mesin dan gesekan kertas.  


Pemeriksaan ini bukan sekadar rutinitas birokrasi, melainkan bagian dari misi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK-JSM) untuk memperkuat pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab. Data terbaru mengungkap kondisi riil aset dinas:  


- 6 mobil dinas dalam kondisi prima, siap operasional.  

- 8 motor dinas masih aktif digunakan.  

- 9 motor lainnya menganggur, menunggu dilelang karena tak layak pakai.  

- 1 unit masih terkatung-katung di pihak ketiga, sedang dalam proses penarikan.  


- 2 motor terbaring di bengkel, menanti perbaikan.  


"Kami ingin semua tercatat akurat, baik fisik maupun administratif," ujar Mustari.


 Ia menegaskan, langkah ini bukan sekadar memenuhi regulasi, melainkan upaya membangun budaya akuntabilitas. 


"Aset negara harus dikelola dengan hati-hati, bukan sekadar angka di laporan," tegasnya.


Meski begitu, pekerjaan rumah masih menumpuk. Kendaraan yang rusak atau hilang harus segera ditertibkan, sementara proses lelang dan penarikan aset membutuhkan ketegasan birokrasi. Mustari optimis, dengan pendataan yang rapi, efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset bisa tercapai. "Ini fondasi menuju pemerintahan yang lebih baik," tutupnya, sembari menatap deretan kendaraan yang kini tak lagi sekadar besi berpelat nomor, melainkan bukti nyata komitmen terhadap transparansi.  (*/Rigo Pramana)

Additional JS