155.910 Jiwa Terjebak Kemiskinan, Data Mengejutkan & Strategi Kontroversial Pemprov Sulbar
Mamuju, TOKATA.id – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat (Sulbar) mengusung empat solusi strategis untuk mempercepat pengentasan kemiskinan, selaras dengan misi kedua Panca Daya Sulbar yang digaungkan Gubernur Suhardi Duka (SDK) dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (JSM).
Dalam Lokakarya Evaluasi Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Kantor Gubernur Sulbar, Senin (16/06), Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, memaparkan langkah konkret yang diyakini mampu menjawab tantangan kemiskinan di wilayah tersebut.
Data Akurat & Terkini, Pemutakhiran data kemiskinan (DTKS, P3KE, REGSOSEK) secara berkelanjutan untuk memastikan intervensi tepat sasaran.
- Optimalisasi Pendanaan: Penambahan alokasi anggaran pusat dan pemanfaatan dana CSR perusahaan lokal.
- Kolaborasi Triple Helix: Sinergi pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memperkuat program pemberdayaan.
Infrastruktur Penghubung, Pembangunan konektivitas wilayah untuk memperluas akses ekonomi.
"Tanpa sinergi kuat, kita hanya berputar di lingkaran masalah yang sama," tegas Junda di hadapan peserta lokakarya.
Data Bapperida mengungkap bahwa 155.910 jiwa penduduk miskin, dengan 84,25% terkonsentrasi di perdesaan, 67,23% kepala keluarga hanya berpendidikan SD ke bawah. &70,8% bekerja di sektor informal dengan penghasilan tak menentu.
Untuk memutus mata rantai kemiskinan, Pemprov Sulbar telah meluncurkan sejumlah program, 1. Bantuan Sosial; KUBE Fakir Miskin, PKH, beasiswa, dan subsidi listrik. 2. Pemberdayaan Ekonomi; Pelatihan UMKM, bantuan benih pertanian, dan padat karya. 3. Pembangunan Infrastruktur; Jalan desa, drainase, dan air bersih untuk kantong kemiskinan.
"Target kami jelas: Sulbar bebas kemiskinan ekstrem. Tapi ini butuh kerja kolektif, bukan hanya pemerintah," pungkas Junda. (*/Rigo Pramana)