Sosial Media
Home Bapperida Sulbar BRIN Mamuju Sulbar

Bapperida Sulbar Tegaskan Transformasi Digital sebagai Kunci Percepatan Pengentasan Kemiskinan

8 min read

 


"Dalam upaya membasmi kemiskinan yang kian meruncing, Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat memperkuat kapasitas sumber daya manusianya lewat pembelajaran transformasi digital data real time. Inspirasi praktis dari Kota Surabaya menghadirkan harapan baru bagi Sulbar untuk menciptakan intervensi kemiskinan yang lebih terukur, terintegrasi, dan berkelanjutan."


Mamuju, TOKATA.id – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat mempertegas langkah strategis dalam percepatan pengentasan kemiskinan dengan memperkuat kapasitas sumber daya manusia. Upaya ini diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam webinar bertajuk “Model Transformasi Digital Dashboard Data Real Time Pemerintah Kota Surabaya untuk Penanganan Kemiskinan” pada Rabu (10/12).

Webinar virtual ini menjadi ruang penting bagi Bapperida Sulbar untuk menggali pemahaman mendalam tentang penggunaan teknologi terkini dan inovasi sebagai alat presisi dalam menangani persoalan kemiskinan yang kompleks. Plt. Kepala Bapperida Sulbar, Darwis Damir, menugaskan tim peneliti, perekayasa, dan staf Bidang Riset dan Inovasi Demung mengikuti seluruh rangkaian acara guna memastikan penyerapan ilmu secara optimal.

Farid Djafar, Penelaah Teknis Kebijakan Bapperida Sulbar, mengurai inti webinar yang menghadirkan dua narasumber kunci. Dr. Wiwiek Joelijani, Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menegaskan pemberdayaan masyarakat sebagai pilar utama penanganan kemiskinan. Menurutnya, penguatan peran pemerintah daerah dalam mengintegrasikan riset dan inovasi adalah langkah fundamental untuk menciptakan solusi yang berdampak nyata.

“Data nasional menunjukkan sektor agraris seperti Pertanian dan Perkebunan masih mendominasi lanskap ekonomi Indonesia. Inovasi daerah mulai tumbuh, tetapi teknologi seperti TIK, Teknologi Tepat Guna, dan antariksa masih sangat minim,” paparnya. Temuan ini membuka jalan bagi Sulbar untuk memperkuat inovasi teknologi dan diversifikasi ekonomi, menjauh dari dominasi agraris yang selama ini membatasi potensi.

Sementara itu, narasumber kedua, Ir. Irvan Wahyudrajad, M.M.T, menguraikan praktik terbaik penanggulangan kemiskinan di Kota Surabaya. Surabaya menggambarkan keberhasilan luar biasa melalui integrasi data terpadu berbasis Nomor Induk Kependudukan, pemutakhiran data hingga tingkat RT/RW, serta digitalisasi layanan publik yang sempurna. Intervensi komprehensif yang melibatkan layanan dasar, bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi, pemanfaatan aset untuk padat karya, pembelian produk warga miskin, dan inkubasi UMKM menjadi kunci keberhasilan tersebut.

Farid menekankan, “Surabaya adalah contoh nyata bahwa kemiskinan dapat diatasi secara efektif dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis data yang valid dan terkini.” Model ini menjadi pelajaran berharga bagi Sulawesi Barat untuk membangun sistem penanggulangan kemiskinan yang akurat, berkelanjutan, dan lebih terarah pada peningkatan pendapatan masyarakat.

Plt. Kepala Bapperida Sulbar, Darwis Damir, mengapresiasi pelaksanaan webinar sebagai bentuk komitmen Bapperida Sulbar dalam memperkaya wawasan untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan sesuai misi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.

Darwis menegaskan pentingnya sinergi seluruh elemen bangsa: “Penanganan kemiskinan bukan tugas satu pihak saja, melainkan kolaborasi semua pihak—pemerintah, dunia usaha, masyarakat, media, akademisi, perguruan tinggi, hingga komunitas. Hanya dengan langkah bersama, hasil maksimal bisa tercapai.” (*/Rigo Pramana)

Komentar
Additional JS