Sosial Media
Home Disiplin Mamuju Gubernur Sulbar Hari Guru Pendidikan Sulbar

Gubernur Sulbar Tegaskan Guru Harus Dimuliakan, Bukan Dikriminalisasi

18 min read

 


"Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, tegas mengingatkan agar guru tidak langsung dikriminalisasi ketika melakukan kesalahan, melainkan diberikan ruang untuk perbaikan melalui musyawarah. Pernyataan ini disampaikan saat upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Lapangan Pemprov Sulbar, Selasa, 25 November 2025, di tengah beratnya tekanan yang dihadapi guru dalam era teknologi yang terus berkembang."

Mamuju, TOKATA.id – Gubernur Sulbar Suhardi Duka menyerukan agar guru senantiasa dimuliakan dan dilindungi dari kriminalisasi yang berlebihan. Meski guru adalah manusia biasa yang bisa berbuat salah, dia menegaskan, kesalahan itu tidak seharusnya langsung diselesaikan dengan proses hukum.

Pernyataan ini disampaikan seusai menjadi pembina upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2025 di Lapangan Pemprov Sulbar, Selasa (25/11).

"Saya memberikan pesan kepada semua pihak, tolong jangan langsung mengkriminalisasi guru. Proses hukum jangan otomatis dijalankan. Guru bukanlah manusia sempurna, tetapi bila ada kesalahan, kita harus utamakan musyawarah dan perbaikan bersama, bukan langsung berhadapan dengan hukum," ujarnya dengan tegas.

Suhardi Duka mengakui tekanan yang dipikul guru kini semakin berat. Selain tanggung jawab mengajar, mereka harus mampu mengikuti perkembangan teknologi yang tak henti berubah.

"Guru tidak tergantikan karena keistimewaannya dalam mendidik dan mentransfer nilai-nilai etika serta moral kepada generasi muda," katanya.

Mengenai kesejahteraan guru, ia mengungkapkan Pemerintah terus berupaya meningkatkan taraf hidup guru. Meski belum sempurna, kondisi guru perlahan mengalami perbaikan.

Lebih lanjut, Suhardi Duka menyampaikan apresiasi khusus bagi para guru yang bertugas di daerah terpencil. Mereka dianggap bukan sekadar tenaga pendidik, melainkan pejuang yang meninggalkan kenyamanan kota demi memastikan anak-anak di pelosok mendapatkan hak belajar yang layak.

"Guru-guru itu adalah pahlawan pendidikan yang rela berkorban meninggalkan zona nyaman demi mendidik anak bangsa. Ini adalah bentuk pengabdian yang sangat mulia," pungkasnya. (*/Rigo Pramana)

Komentar
Additional JS