Sosial Media
Home BPOM Mamuju Dinkes Sulbar Makanan Mamuju Obat Pengawasan Resisten Obat Sulbar

Dinkes Sulbar-BPOM Mamuju Perkuat Kolaborasi Lawan Resistensi Antibiotik

23 min read

 


"Dalam pertemuan yang sarat makna di ruang kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, para pemegang kebijakan memahat penguatan kolaborasi lintas sektor yang menjadi benteng utama melindungi masyarakat dari ancaman obat dan makanan berisiko. Selaras dengan cita-cita besar Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera, sinergi antara Dinkes dan BPOM Mamuju menyentuh aspek kritis edukasi, pengawasan, dan penerapan standar keamanan farmasi demi generasi yang sehat dan produktif."

Mamuju, TOKATA.id - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menerima kunjungan Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju pada Selasa, 25 November 2025.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa selain silaturahmi, pertemuan ini menjadi momentum penguatan koordinasi strategis antara kedua lembaga untuk meningkatkan mutu pengawasan obat dan makanan. Upaya ini berjalan seiring dengan visi besar Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, khususnya dalam membangun sumber daya manusia yang sehat, produktif, dan berkarakter.

“Kami berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan masyarakat Sulawesi Barat yang sehat dan terlindungi, selaras dengan visi pembangunan daerah,” ujar Nursyamsi.

Dalam kesempatan tersebut, BPOM Mamuju memaparkan tindak lanjut rencana Surat Edaran Gubernur Sulawesi Barat terkait resistensi antibiotik. Isu resistensi antibiotik menjadi perhatian pemerintah karena meningkatnya penggunaan antibiotik yang tidak rasional dan berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.

Dinas Kesehatan Sulawesi Barat bersama BPOM Mamuju sepakat meningkatkan edukasi publik, memperketat pengawasan peredaran antibiotik, dan menerapkan penggunaan obat secara aman dan sesuai standar. Langkah tersebut bertujuan melindungi masyarakat dari dampak resistensi antimikroba yang kian mengancam.

Kepala BPOM Mamuju juga mengulas tugas dan fungsi lembaganya, mulai dari pengawasan, pengendalian, hingga tindakan terhadap peredaran obat dan makanan. Fondasi ini penting untuk memperkuat sinergi dengan Dinkes Sulawesi Barat demi menjamin keamanan pangan dan perlindungan kesehatan masyarakat.

Tidak hanya itu, BPOM Mamuju juga membuka ruang kolaborasi lebih luas dalam kegiatan lintas sektor yang berkaitan dengan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Pertemuan ini juga membahas pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di setiap sekolah penggerak (SPPG) yang ada di Sulawesi Barat. Kedua pihak sepakat memperkuat mekanisme pemantauan keamanan pangan agar makanan yang disajikan kepada peserta didik aman, higienis, dan berkualitas. (*/Rigo Pramana)

Komentar
Additional JS