Wabah DBD Nasional Capai 56 Ribu Kasus, Sulbar Waspada
Majene, TOKATA.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dari Januari hingga Mei 2025 tercatat 56.269 kasus DBD dengan Incidence Rate (IR) 19,86 per 100.000 penduduk. Kasus kematian mencapai 250, sehingga Case Fatality Rate (CFR) sebesar 0,44%. Penyakit ini meluas ke 34 provinsi, dengan kematian dilaporkan di 24 provinsi.
Situasi serupa terjadi di Sulawesi Barat. Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat per September 2025 menunjukkan 831 kasus DBD dengan tiga kematian, serta 74 kasus malaria. Kondisi ini menginstruksikan semua pihak untuk segera mengambil tindakan bersama dalam pencegahan penyebaran penyakit.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan perlunya langkah cepat dan terpadu pengendalian DBD melalui Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.
"Cara ini terbukti efektif dan ekonomis. Gerakan 3M Plus meliputi, menguras dan menyikat tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, serta mendaur ulang barang bekas. Ditambah dengan langkah tambahan seperti menaburkan larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta menggunakan kelambu dan obat anti nyamuk." ujarnya
Penanganan DBD dan malaria ini menjadi bagian dari Pancadaya Sulbar Maju dan Sejahtera yang digagas Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, bersama Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Program ini bertujuan mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, unggul, dan berkarakter untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
"Dinas Kesehatan mengajak masyarakat aktif menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan langkah pencegahan mandiri di rumah. Kolaborasi masyarakat, pemerintah, dan lintas sektor dianggap kunci menekan angka kasus DBD dan malaria di Sulawesi Barat." pungkas Nusyamsi. (*/Rigo Pramana)