Sulbar Menatap Masa Depan, Gubernur dan Tokoh Pejuang Serukan Kesinambungan Pembangunan
Mamuju, TOKATA.id – Suasana hangat terasa di kediaman pribadi Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Jalan Husni Thamrin, Mamuju, Sabtu malam (20/09). Acara ramah tamah peringatan Hari Jadi Sulbar ke-21 digelar sederhana namun sarat makna.
Momen penting malam itu, Wali Amanah menyerahkan satu bundel dokumen perjuangan pembentukan Provinsi Sulbar kepada Gubernur Sulbar, Suhardi Duka. Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan ruang refleksi untuk menengok kembali perjalanan panjang lahirnya provinsi ke-33 di Indonesia.
Harapan besar kembali dipercayakan kepada duet Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga untuk membawa Sulbar ke masa depan yang lebih maju dan sejahtera.
Tokoh pejuang Sulbar, Prof. Basri Hasanuddin, mengingatkan bahwa provinsi ini berdiri di atas keringat dan pengorbanan banyak pihak. Perjuangan itu wajib dikenang dan dijadikan semangat bagi generasi sekarang.
“Dengan pengalaman dan kompetensi gubernur dan wakil gubernur saat ini, saya optimistis cita-cita besar perjuangan dapat diwujudkan,” ujar Prof. Basri.
Gubernur Sulbar Suhardi Duka membuka sambutannya dengan permohonan maaf atas keterbatasan acara. Menurutnya, peringatan hari jadi bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penting mengingat esensi perjuangan.
“Kami melaksanakan peringatan ini dengan suasana kekeluargaan dan sangat sederhana, karena momen ini sangat bersejarah,” tegas Suhardi Duka.
Ia menegaskan pesan Prof. Basri sebagai landasan penyelenggaraan pemerintahan di Sulawesi Barat. Gubernur juga berkomitmen melanjutkan pencapaian pembangunan para gubernur sebelumnya, mulai dari Anwar Adnan Saleh yang memimpin selama satu dasawarsa, Ali Baal Masdar, hingga masa tiga penjabat gubernur.
“Apa yang telah dicapai pendahulu kami yang baik akan kami lanjutkan, dan yang belum sempurna akan kami sempurnakan,” kata Suhardi Duka.
Suhardi Duka memaparkan sejumlah program nyata yang sudah berjalan, seperti penyaluran asuransi untuk 14 ribu nelayan sebagai perlindungan kecelakaan kerja di laut, serta jaminan kesehatan gratis di rumah sakit pemerintah maupun swasta. Semua nelayan dan masyarakat Sulbar mendapat layanan kesehatan tanpa biaya.
Revitalisasi tambak rakyat juga menjadi fokus pemerintah. Tahun ini, alokasi lahan tambak bertambah 200 hektare dengan nilai investasi Rp200 miliar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Selain itu, Gubernur memaparkan peluang investasi dari Taiwan melalui jaringan Apindo guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Sebagai penutup, Suhardi Duka berjanji akan membukukan sejarah perjuangan pembentukan Sulbar pada 2026, agar generasi mendatang dapat memahami dan menghargai perjuangan tersebut. (*/Rigo Pramana)