Sosial Media
Home Advertorial Daerah Kesehatan Sulbar

Peningkatan Kompetensi Pengelolaan Limbah Fasyankes Jadi Fokus Dinkes Sulbar

6 min read

 


Mamuju, TOKATA.id - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Dinkes Sulbar) bekerja sama dengan program Strengthening of Primary Healthcare in Indonesia (SHOPI) mengadakan Pelatihan Pengelolaan Limbah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). Kegiatan yang digelar sejak Senin, 22 September hingga Sabtu, 27 September 2025 di Hotel Marannu, Mamuju ini diikuti 30 petugas sanitasi lingkungan dari seluruh kabupaten di Sulbar.

Pelatihan ini merupakan bagian nyata dari implementasi visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang dicanangkan oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Fokusnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor kesehatan yang profesional dan berkarakter.

Plt Kepala Dinkes Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan urgensi pengelolaan limbah Fasyankes sebagai masalah krusial yang berpengaruh langsung pada keselamatan manusia dan kelestarian lingkungan.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan para petugas sanitasi lingkungan mampu mengelola limbah sesuai regulasi yang berlaku. Dengan pengelolaan yang tepat, risiko pencemaran dapat ditekan dan mutu layanan kesehatan meningkat,” ujarnya tegas.

Pelatihan menghadirkan narasumber dari Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Makassar, Dinas Lingkungan Hidup, BPSDM, dan Dinkes Sulbar. Materi yang diberikan mencakup kebijakan dan regulasi pengelolaan limbah, perencanaan, serta teknik pemilahan, penyimpanan, dan pemrosesan limbah berbahaya (B3).

Ketua Tim Kerja Program Kesehatan Lingkungan, Anwar, menjelaskan pelatihan berdasarkan Permenkes No. 2 Tahun 2023 dan PermenLHK P.56/2015 yang mengatur wajibnya pengolahan limbah secara aman dan ramah lingkungan di setiap Fasyankes.

Peserta juga dibekali prinsip kewaspadaan, etika, serta tanggung jawab finansial dalam menangani limbah medis. Penekanan diberikan pada minimisasi limbah, pemilahan sejak sumber, dan pengelolaan mandiri atau kerja sama dengan pihak ketiga.

Dinkes Sulbar berharap, setelah pelatihan, para peserta mampu menjadi penggerak perubahan di daerah masing-masing, mewujudkan sanitasi sehat dan pengelolaan limbah berkelanjutan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. (*/Rigo Pramana)


Additional JS