Kunjungi Sekolah Geratis, Suhardi Duka Pastikan Dukungan Penuh untuk Pembangunan Sekolah Rakyat di Mamuju
Mamuju, TOKATA.id – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat (SR) yang masih beroperasi menumpang di gedung SMKN 1 Kakao Sulbar, Kalukku, Kabupaten Mamuju, Minggu (21/09).
Sekolah Rakyat, program unggulan Presiden Prabowo Subianto, telah aktif menjalankan proses belajar mengajar selama lebih dari satu bulan. Di Sulbar, SR menampung 100 siswa, terbagi dalam jenjang SMA dan SMP masing-masing 50 siswa. Sekolah ini didukung oleh 14 guru dari berbagai daerah dan satu guru dari Kementerian Agama.
Gubernur Suhardi Duka menyatakan bahwa masa depan Indonesia cerah karena pemerataan pendidikan yang mulai terwujud lewat Sekolah Rakyat. “Ini adalah bentuk nyata keadilan di sektor pendidikan,” tegasnya.
Ia menegaskan, “Pesan saya untuk anak-anak di Sekolah Rakyat, ini kesempatan besar bagi Anda. Di luar sana mungkin Anda menghadapi kesulitan, tapi di sini negara menjamin masa depan kalian. Anda dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan saya, Gubernur Sulawesi Barat, yang selalu memperhatikan masa depan kalian.”
Sebelum mengunjungi sekolah, Gubernur Suhardi Duka meninjau lokasi rencana pembangunan gedung permanen SR di Lingkungan Gendungan, Kelurahan Bebanga, Kalukku. Pemerintah masih mengkaji apakah lokasi pembangunan akan tetap di area SMKN Kakao atau pindah ke Gendungan.
“Nanti akan dibahas ulang mana lokasi yang paling efisien. Gendungan merupakan aset Pemprov yang potensial dikembangkan, misalnya dengan lapangan golf atau wisata, karena posisinya strategis. Selama ini lokasi tersebut kurang dikelola secara profesional,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SR, Lalu Tuh Hirriadi, menyambut baik kunjungan gubernur yang memberikan kejelasan arah pembangunan sekolah. “Alhamdulillah, dengan kehadiran Pak Gubernur kami optimis tahun depan sekolah ini memiliki sarana dan prasarana lengkap. Saat ini masih banyak kekurangan, termasuk fasilitas dan tenaga pendidik,” katanya.
Ia menambahkan, 100 siswa saat ini menempati asrama putra dan putri, sedangkan guru dan tenaga pendidik banyak yang masih tinggal kos karena berasal dari luar daerah. Pihak SR juga menunggu tambahan lima guru dari Kementerian Sosial.
Dengan dukungan pemerintah daerah, keberadaan Sekolah Rakyat diharapkan menjadi tonggak pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Sulawesi Barat. (*/Rigo Pramana)