Sosial Media
Home Advetorial Budaya Daerah Polman Sulbar

Di Maulid Lekopadis, SDK: Indonesia Butuh Orang Beriman, Bukan Hanya Orang Pintar

1 min read



Polman, TOKATA - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka (SDK) menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkaikan dengan Haul ke-18 H. Paisal Hamasiah dan peringatan hari ke-40 wafatnya Hj. Sahara Haruna, pendiri Pondok Pesantren Modern (PPM) Darul Mahfudz Lekopadis, Senin (15/09).


Acara yang berlangsung khidmat itu turut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi, Bupati Polewali Mandar (Polman) Samsul Mahmud, Bupati Majene Andi Sukri Tammalele, Wakil Bupati Polman, Ketua Komisi I DPRD Sulbar Syamsul Samad, anggota DPRD Sukri Umar, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).


Hikmah Maulid disampaikan oleh pimpinan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone, Prof. Dr. H. Lukman Arake, Lc., M.A. Acara ini juga dihadiri tokoh-tokoh agama dan mantan pejabat Kementerian Agama RI.


Dalam sambutannya, Gubernur SDK menyoroti kondisi sosial-ekonomi bangsa. Ia menyebutkan bahwa meskipun Indonesia memiliki banyak orang kaya dan pintar, masih banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Ia juga menyinggung maraknya korupsi sebagai penyebab utama rendahnya kualitas hidup rakyat.


"Indonesia ini banyak orang pintar, tapi imannya tipis. Banyak yang kaya, tapi masih banyak yang miskin. Sumber daya alam kita diekspor besar-besaran, tapi uang pemerintah tidak banyak—artinya banyak yang dikorupsi," tegas SDK.


Menurutnya, solusi bangsa bukan hanya mencetak manusia cerdas, tetapi juga memperkuat iman dan akhlak.


"Pengetahuan agama dan iman yang kuat akan melahirkan integritas, kejujuran, dan empati. Di sinilah pentingnya peran pesantren sebagai benteng moral dan spiritual generasi bangsa," ucapnya.


SDK pun memberikan apresiasi tinggi kepada Pesantren Darul Mahfudz Lekopadis, yang menurutnya memiliki masa depan cerah di bawah kepemimpinan yang visioner.


"Pesantren ini dipimpin oleh seorang doktor yang memiliki jaringan luas, baik di Sulbar, luar daerah, bahkan hingga Timur Tengah. Hari ini saja hadir seorang Syekh dari Mesir," ungkapnya.


Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah seharusnya tidak ragu untuk berinvestasi dalam dunia pesantren.


"Bupati bisa bangun jalan, itu 70 persen investasi dunia dan 30 persen akhirat. Tapi pesantren? Ini investasi akhirat murni. Saya minta Pemkesra diskusikan apa saja yang bisa kita bantu untuk pesantren ini," tegasnya.


Sementara itu, Bupati Polman Samsul Mahmud mengaku kehadiran Gubernur merupakan kehormatan dan motivasi besar bagi masyarakat Polman.


"Ini menjadi penyemangat bagi kami, dan saya melihat Direktur Pesantren Darul Mahfudz memiliki kepemimpinan yang luar biasa," ujar Samsul.


Direktur PPM Darul Mahfudz Lekopadis, H. Muhammad Dinar Faisal, menyampaikan bahwa pesantren yang didirikan pada 2018 ini akan terus konsisten dalam membina santri.


"Alhamdulillah, tahun 2019 kami memulai dengan hanya 13 santri. Kini memasuki tahun ke-7, kami terus berbenah dan mencetak santri-santri berprestasi di berbagai bidang," tutupnya. (*/Rigo Pramana)

Komentar
Additional JS