Transformasi Digital Kesehatan Sulbar, RME Jadi Pintu Masuk Percepat Layanan di Daerah Terpencil
Mamuju, TOKATA.id – Dinas Kesehatan Sulawesi Barat (Dinkes Sulbar) mempercepat transformasi digital sektor kesehatan melalui pendampingan intensif implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) di Puskesmas Karama, Kalumpang, Mamuju. Kegiatan pada Sabtu (5/7/2025) ini menjadi uji coba sistem digital di wilayah terpencil yang kerap terkendala infrastruktur.
Transformasi ini bukan sekadar migrasi teknologi, tapi ujian bagi kesetaraan layanan kesehatan di daerah tertinggal,
" tegas Asran Masdy, Kepala Dinkes Sulbar, saat memantau langsung kesiapan fasilitas. Pernyataan ini menohok problem klasik disparitas layanan kesehatan di Indonesia.
Implementasi RME – yang mengacu pada Permenkes No. 24/2022 – disebut Asran sebagai bagian dari enam pilar transformasi kesehatan Sulbar. Namun, Muh. Saleh, Penelaah Teknis Kebijakan Dinkes, mengakui tantangan utama justru pada kesiapan SDM dan infrastruktur digital di pelosok.
Program yang diklaim sejalan dengan visi Gubernur Suhardi Duka ini menuai pertanyaan: sejauh mana digitalisasi bisa menjawab masalah minimnya dokter dan fasilitas di Kalumpang? Asran berargumen, RME akan memangkas birokrasi rekam medis sehingga tenaga kesehatan bisa lebih fokus pada pelayanan.
"Tantangannya adalah memastikan sistem ini tidak sekadar jadi proyek digitalisasi, tapi benar-benar meningkatkan akses masyarakat," kritik seorang pegiat kesehatan masyarakat yang enggan disebut namanya.
Dinkes Sulbar menjanjikan pendampingan berkelanjutan untuk memastikan RME tidak berakhir sebagai gugur tugas semata. Langkah ini dianggap krusial mengingat Kalumpang termasuk daerah dengan akses kesehatan terbatas di Sulbar. (*/Rigo Pramana)