Sosial Media
Home Tidak Ada Kategori

Malam Sakral di Matos, Sandeq Race Kini Bernama Sandeq Silumba, Sepenuhnya Milik Mandar

1 min read

 


Mamuju, TOKATA.ID – Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), secara resmi meluncurkan logo "Sandeq Silumba 2025" dalam sebuah acara khidmat di Mall Maleo Town Square (Matos) Mamuju, Minggu (13/07) malam. 


Momen ini menandai babak baru dalam pelestarian warisan budaya Mandar, sekaligus mengukuhkan kepemilikan penuh atas even tahunan tersebut oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.


"Mulai malam ini, kita tinggalkan sebutan ‘Sandeq Race’ dan beralih ke ‘Sandeq Silumba’. Nama ini bukan hanya lebih autentik, tetapi juga menjamin hak cipta dan kepemilikan logo sepenuhnya oleh Sulawesi Barat," tegas Gubernur SDK dalam sambutannya.


Perubahan ini, menurutnya, bukan sekadar pergantian nama, melainkan langkah strategis untuk memperkuat kedaulatan budaya. 


"Dulu, ‘Sandeq Race’ tidak sepenuhnya milik kita. Kini, ‘Sandeq Silumba’ adalah warisan Mandar yang tak terbantahkan," ujarnya dengan senyum penuh keyakinan.


Gubernur SDK menegaskan bahwa Sandeq Silumba akan menjadi agenda tahunan kebanggaan Sulbar. 


"Tahun 2025, provinsi bertindak sebagai tuan rumah. Pada 2026, penyelenggaraan akan dilanjutkan secara bergiliran oleh tiga kabupaten: Polewali Mandar, Majene, dan Mamuju," jelasnya.


Ia menambahkan, Kami tidak melepas tangan. Hadiah bergengsi tetap kami siapkan, sementara peserta menjadi tanggung jawab ketiga kabupaten.


Logo Sandeq Silumba menampilkan visual perahu Sandeq dengan dua cadik kokoh dan layar berwarna-warni simbol ketangguhan dan keelokan bahari Mandar. Istilah Silumba sendiri merujuk pada tradisi perlombaan perahu yang telah mengakar dalam budaya masyarakat pesisir Sulbar, menjadi ajang unjuk keahlian mengarungi gelombang.


Peluncuran logo ini tidak hanya bertujuan melestarikan warisan leluhur, tetapi juga menanamkan kebanggaan generasi muda sebagai pewaris budaya maritim yang agung.


Acara tersebut dihadiri Wakil Gubernur Sulbar, para bupati, serta jajaran Forkopimda provinsi dan kabupaten, sebuah bentuk komitmen bersama dalam menjaga Sandeq Silumba sebagai mahakarya budaya Mandar.


Kini, dengan identitas baru yang sarat makna, Sandeq Silumba siap mengarungi zaman bukan sekadar perlombaan, melainkan ikrar untuk tetap abadi dalam gelombang sejarah. (*/Rigo Pramana)

Komentar
Additional JS