Pemkab Mamasa Dukung Program Penghapusan 'Blankspot', Upaya Wujudkan Sulbar Zero Blank Spot
Mamasa, TOKATA.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa menyambut positif program penghapusan blankspot atau daerah tanpa sinyal yang diinisiasi Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Kominfopers) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Hal ini dibahas dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Penanganan Blankspot dan Lemah Sinyal di Desa Tondok Bakaru, Rabu (04/06).
Kegiatan tersebut dihadiri 50 peserta, meliputi pejabat daerah, instansi teknis terkait, camat, kepala desa, perwakilan BUMDes, kepala sekolah, kepala puskesmas, serta Bhabinkamtibmas dari wilayah sasaran.
Sekretaris Daerah (Sekda) Mamasa, Syukur, menyebut program bantuan internet gratis ini sebagai anugerah bagi masyarakat Mamasa. Ia mengapresiasi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, atas inisiatif strategis tersebut.
"Kami berkomitmen mendukung penuh program prioritas ini. Segera akan kami turunkan tim teknis untuk memastikan implementasinya berjalan lancar, termasuk keberlanjutan pemanfaatannya," tegas Syukur.
Kepala Dinas Kominfopers Sulbar, Mustari Mula, menjelaskan bahwa Rakortek ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Polewali Mandar. Fokusnya adalah membahas teknis pelaksanaan bantuan internet untuk 15 titik fasilitas layanan publik di Mamasa yang masih terkendala sinyal, seperti sekolah, puskesmas, dan kantor desa.
"Program ini bagian dari misi Sulbar Cerdas dan Sulbar Berdaya. Kami harap Pemkab Mamasa dapat memfasilitasi dan mengawal pemanfaatannya," ujar Mustari.
Selain pemasangan perangkat, Rakortek juga membahas pendataan blankspot melalui aplikasi SIGNAL Kementerian Kominfo RI. Data ini menjadi dasar pengajuan pembangunan BTS 4G untuk kawasan permukiman dan jalur perlintasan.
Kepala Dinas Kominfo Sulbar Tengah, Lukman, mengungkapkan bahwa masih banyak wilayah di Mamasa yang mengalami kendala sinyal. "Terima kasih kepada Pak Gubernur atas program yang responsif ini, khususnya bagi masyarakat pedalaman dan pegunungan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Aplikasi Informatika Kominfopers Sulbar, Muhammad Ridwan Djafar, menekankan pentingnya kolaborasi antar-pemangku kepentingan. "Internet yang stabil dan berkelanjutan diharapkan dapat mendorong kemajuan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di daerah blank spot," pungkasnya.
Program ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan Sulbar Zero Blank Spot, mempercepat pemerataan akses digital, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah terpencil. (*/Rigo Pramana)
