Masyarakat Tambak Sulbar Bersiap, Program IISAP ADB-KKP Resmi Dimulai, Targetkan Transformasi Ekonomi Pesisir
Mamuju, TOKATA.id – Komitmen nyata Asian Development Bank (ADB) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Barat (Sulbar) mulai terwujud. Program Integrated Irrigation System and Agriculture Development Project (IISAP) resmi dimulai dengan sosialisasi perdana di Desa Bonda, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Selasa (18/06).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dengan KKP di Jakarta beberapa waktu lalu. Hadir sebagai lokasi pertama di Sulbar, Desa Bonda dipilih karena potensi tambaknya yang mencapai 1.884 hektare, dengan 971 hektare berada di kawasan minapolitan.
Sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari *Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar, Babinsa, BUMDes, Koperasi Desa (Kopdes), hingga Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan)* se-Desa Bonda.
Rosmawati, Kepala Bidang Budidaya DKP Sulbar, menekankan pentingnya kolaborasi untuk keberhasilan program.
"IISAP bukan sekadar proyek, tapi upaya membangun ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal secara berkelanjutan," tegasnya.
Abd Wahab, S.Sos, Kepala Desa Bonda, menyambut baik program ini.
"Kami bersyukur Bonda terpilih sebagai lokasi pertama. Ini peluang besar untuk mengoptimalkan potensi tambak demi kesejahteraan warga," ujarnya.
Sementara itu, Maskur, perwakilan KKP Sulbar, menjelaskan bahwa sosialisasi merupakan langkah awal sebelum implementasi.
"Masyarakat harus menjadi pelaku utama. ADB dan KKP hanya fasilitator, roda penggeraknya ada di tangan warga," jelasnya.
Program ini dirancang untuk menjawab persoalan seperti:
Sistem irigasi tambak yang belum optimal, Rendahnya produktivitas budidaya & Keterbatasan akses permodalan dan kelembagaan ekonomi desa
Melalui pendekatan terpadu, IISAP diharapkan dapat meningkatkan ketahanan ekonomi pesisir dan kualitas hidup masyarakat tambak di Sulbar.
Langkah selanjutnya: Pendataan calon penerima manfaat, Penyusunan rencana aksi bersama, & Pelatihan teknis budidaya dan manajemen usaha.
Dengan dukungan penuh ADB, KKP, dan pemerintah daerah, program ini diharapkan menjadi game changer bagi sektor perikanan budidaya di Sulbar. (*/Rigo Pramana)