Mamuju, TOKATA.id - Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka menegaskan ekonomi syariah sebagai solusi mengatasi ketimpangan dan degradasi etika dalam sistem ekonomi konvensional. Pernyataan itu disampaikan saat menerima audiensi Pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sulawesi Barat, Senin (09/06).
Rombongan MES Sulbar dipimpin Muhammad Rusli Said, akademisi sekaligus praktisi UMKM syariah. Dalam pertemuan itu, mereka menyampaikan rencana pelantikan pengurus serta mengajak Pemerintah Provinsi bersinergi memperkuat ekosistem ekonomi syariah.
Suhardi Duka (SDK), doktor ekonomi Islam lulusan Universitas Airlangga dan Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Islam Indonesia (ISEI), menyambut positif ajakan kolaborasi.
“Ekonomi syariah harus didorong bukan sekadar sebagai pilihan sistem, melainkan peta jalan menuju keadilan sosial dan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dengan nilai spiritual,” tegasnya.
Gubernur menilai ekonomi syariah memiliki potensi besar mengatasi ketimpangan, asalkan dipahami secara substansial, terutama dalam praktik lembaga keuangan dan pengelolaan aset publik.
Meski tren ekonomi syariah nasional dan regional menunjukkan perkembangan positif, SDK mengakui tantangan utama adalah peningkatan kapasitas pelaku usaha, literasi, dan pembentukan ekosistem kelembagaan yang menjembatani prinsip syariah dengan realitas pasar.
“Pemprov siap berkolaborasi dengan MES dalam penguatan UMKM syariah, pendidikan kewirausahaan berbasis etika Islam, hingga akselerasi pembiayaan syariah,” ujarnya. (*/Rigo Pramana)
