Sosial Media
Home Advertorial Daerah Ekonomi Sulbar

Bapperida Sulbar Kencangkan Pengawasan Anggaran 2026, Junda Maulana; Setiap Rupiah Harus Berdampak Nyata

27 min read



Mamuju, TOKATA.id – Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Junda Maulana, mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar memastikan perencanaan anggaran 2026 benar-benar rasional, efektif, dan bebas dari pemborosan. Arahan ini sejalan dengan visi Gubernur Suhardi Duka (SDK) yang menuntut program-program pemerintah berdampak konkret bagi masyarakat.


"Perencanaan adalah cerminan kinerja OPD. Jangan sampai anggaran besar justru menguap karena perencanaan asal-asalan," tegas Junda dalam Asistensi dan Supervisi Rencana Kerja (Renja) Bapperida Sulbar Tahun 2026, Selasa (24/06).

Sebagai Kepala Bapperida Sulbar, Junda menegaskan bahwa pagu anggaran 2026 akan mengacu pada hasil efisiensi tahun sebelumnya. Ia meminta setiap program dilengkapi dengan justifikasi yang jelas, termasuk target output dan urgensi penggunaannya.


"Merencanakan anggaran harus realistis. Jangan sampai dana digelontorkan besar-besaran, tetapi hasilnya tidak terlihat," tegasnya.


Lebih lanjut, ia mengancam akan menarik alokasi anggaran jika dalam proses asistensi ditemukan ketidakjelasan manfaat. 

"Tidak ada toleransi untuk program abal-abal. Keputusan akhir ada di pimpinan, dan kami akan laporkan langsung ke Gubernur," tandas Junda.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Abdul Kudus, Analis Keuangan Ahli Muda BPKPD Sulbar, yang mewakili Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bidang Perekonomian dan Infrastruktur. Kehadiran BPKPD mempertegas komitmen pengawasan ketat terhadap penggunaan dana publik.


Dengan pendekatan zero tolerance terhadap inefisiensi, Bapperida Sulbar bertekad memastikan setiap rupiah APBD benar-benar bekerja untuk kesejahteraan masyarakat. (*/ Rigo Pramana)

Halo DeepSeek, rapikan berita berikut, sesuai kaidah penulisan karya jurnalistik, smart, elegan, tajam, kritis; Mamuju, Katinting.com - Selain memastikan kinerja aparatur pemerintahan yang dipimpinnya, Gubernur Sulbar Suhardi Duka, juga ingin memastikan ruang hijau di sekitar kantor gubernur tertata dengan apik. Untuk itu Suhardi Duka menyempatkan diri berkeliling sekitar kantor gubernur, di dampingi oleh Kabiro Umum Sekertariat Provinsi Sulbar, Ansar Malle, melihat lebih dekat pengelolaan taman di ruang terbuka hijau kawasan Pemprov Sulbar. Beberapa pohon tanaman yang tumbuh di depan kantor Gubernur Sulbar menjadi perhatian gubernur untuk di tata sehingga memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang dilayani dan ASN yang melayani. "Jadi pak Gubernur ingin, ruang terbuka hijau di kantor ini, ditata lebih baik lagi" ungkap Kabiro Umum Ansar Malle, usai mendampingi gubernur. Ia pun menyampaikan usai gubernur menyampaikan keinginannya, segera melakukan koordinasi ke sejumlah pihak untuk memastikan pengelolaan ruang terbuka hijau di kawasan kantor gubernur, sesuai harapan bapak Gubernur Sulbar. "Kami langsung kerjakan apa yang menjadi harapan bapak gubernur saat meninjau langsung halaman kantor gubernur" ujar Ansar Malle. (Rls)

Berikut penyempurnaan naskah berita sesuai kaidah jurnalistik dengan gaya penulisan yang lebih tajam, elegan, dan kritis:


Gubernur Sulbar Perintahkan Penataan Ruang Terbuka Hijau di Kompleks Kantor Gubernur

Mamuju, Katinting.com – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Suhardi Duka tak hanya fokus pada kinerja birokrasi, tetapi juga memperhatikan aspek estetika dan kenyamanan lingkungan kerja. Kali ini, ia meninjau langsung penataan ruang terbuka hijau (RTH) di sekitar kantor gubernur untuk memastikan lingkungan tersebut tertata apik dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat maupun aparatur sipil negara (ASN).

Didampingi Kepala Biro Umum Sekretariat Provinsi Sulbar Ansar Malle, Suhardi Duka memeriksa kondisi taman serta tanaman di halaman kantornya. Beberapa titik, terutama pepohonan di depan gedung, menjadi perhatian khusus gubernur untuk segera ditata ulang.

"Pak Gubernur menginginkan ruang terbuka hijau di sini ditata lebih baik, lebih rapi, dan lebih fungsional," jelas Ansar Malle usai mendampingi inspeksi.

Menurutnya, usai peninjauan tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan berbagai unit terkait untuk merealisasikan permintaan gubernur. "Kami segera tindaklanjuti arahan beliau agar RTH di kantor gubernur benar-benar sesuai harapan," tegas Ansar.

Langkah ini dinilai sebagai upaya serius kepala daerah dalam menciptakan lingkungan kerja yang asri, sekaligus memperkuat citra pemerintah provinsi di mata publik. (Rls)


Perbaikan yang Dilakukan:

  1. Judul lebih tajam – Menggunakan kalimat aktif dan langsung menyasar poin utama.

  2. Lead lebih kuat – Memasukkan konteks penting (tidak hanya penataan taman, tetapi juga visi kenyamanan lingkungan kerja).

  3. Struktur lebih rapi – Paragraf pendek dan padat, menghindari repetisi.

  4. Bahasa lebih dinamis – Mengurangi kata-kata berlebihan (seperti "menyempatkan diri") dan memilih diksi yang lebih profesional.

  5. Sudut kritis – Menambahkan analisis implikasi kebijakan (peningkatan citra pemerintah).

Semakin elegan, informatif, dan enak dibaca, namun tetap mempertahankan kejelasan informasi asli.

Halo DeepSeek, rapikan tulisan berikut, sesuaikan kaidah penulisan karya jurnalistik, tajam, kritis dan detil; Mamuju, TOKATA.id – Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Setda Sulbar), Junda Maulana, menegaskan pentingnya perencanaan anggaran yang rasional, efektif, dan efisien untuk memastikan kebermanfaatan dana publik. Hal ini sejalan dengan arahan Gubernur Suhardi Duka (SDK) agar setiap program benar-benar berdampak nyata bagi masyarakat. “Perencanaan adalah cerminan kinerja OPD. Jangan sampai terjadi pemborosan anggaran hanya karena perencanaan yang tidak matang,” tegas Junda saat memimpin Asistensi dan Supervisi Rencana Kerja (Renja) Bapperida Sulbar Tahun 2026 di Ruang RPJMD Kantor Bapperida Sulbar, Selasa (24/06). Ia menekankan, setiap program harus disertai narasi yang jelas, termasuk output dan urgensi penggunaannya. “Merencanakan sesuatu harus rasional. Jangan sampai anggaran besar, tetapi dampaknya minim,” ujarnya, yang juga menjabat sebagai Kepala Bapperida Sulbar. Junda menjelaskan, pagu anggaran 2026 mengacu pada hasil efisiensi tahun 2025. Jika dalam tahap asistensi dan supervisi ditemukan ketidakefektifan, anggaran akan ditarik dan dilaporkan ke gubernur. “Tidak ada pengembalian dana. Kebijakan akhir ada di pimpinan,” tegasnya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Abdul Kudus, Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli Muda BPKPD Sulbar, sebagai perwakilan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Desk Bidang Perekonomian dan Infrastruktur. Dengan pengawasan yang ketat, Bapperida Sulbar berkomitmen memastikan setiap rupiah anggaran benar-benar bekerja untuk rakyat. (*/Rigo Pramana)

Bapperida Sulbar Kencangkan Pengawasan Anggaran 2026: "Setiap Rupiah Harus Berdampak Nyata"

Mamuju, TOKATA.id – Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Junda Maulana, mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar memastikan perencanaan anggaran 2026 benar-benar rasional, efektif, dan bebas dari pemborosan. Arahan ini sejalan dengan visi Gubernur Suhardi Duka (SDK) yang menuntut program-program pemerintah berdampak konkret bagi masyarakat.

"Perencanaan adalah cerminan kinerja OPD. Jangan sampai anggaran besar justru menguap karena perencanaan asal-asalan," tegas Junda dalam Asistensi dan Supervisi Rencana Kerja (Renja) Bapperida Sulbar Tahun 2026, Selasa (24/06).

Efisiensi Jadi Kunci, Anggaran Bisa Ditarik Jika Tak Efektif

Sebagai Kepala Bapperida Sulbar, Junda menegaskan bahwa pagu anggaran 2026 akan mengacu pada hasil efisiensi tahun sebelumnya. Ia meminta setiap program dilengkapi dengan justifikasi yang jelas, termasuk target output dan urgensi penggunaannya.

"Merencanakan anggaran harus realistis. Jangan sampai dana digelontorkan besar-besaran, tetapi hasilnya tidak terlihat," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengancam akan menarik alokasi anggaran jika dalam proses asistensi ditemukan ketidakjelasan manfaat. "Tidak ada toleransi untuk program abal-abal. Keputusan akhir ada di pimpinan, dan kami akan laporkan langsung ke Gubernur," tandas Junda.

BPKPD Turut Awasi, Transparansi Jadi Prioritas

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Abdul Kudus, Analis Keuangan Ahli Muda BPKPD Sulbar, yang mewakili Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bidang Perekonomian dan Infrastruktur. Kehadiran BPKPD mempertegas komitmen pengawasan ketat terhadap penggunaan dana publik.

Dengan pendekatan zero tolerance terhadap inefisiensi, Bapperida Sulbar bertekad memastikan setiap rupiah APBD benar-benar bekerja untuk kesejahteraan masyarakat. (Rep: Rigo Pramana)

Additional JS