Tempo Alami Teror Kepala Babi, GubernurSulbar Ikut Mengutuk, SDK; Pers tak boleh dibungkam
Mamuju, TOKATA.ID - Teror kepala babi yang didapatkan oleh media tempo beberapa waktu lalu, yang kemudian disusul teror potongan tikus, turut menjadi perhatian luas, tidak terkecuali Gubernur Sulbar, ikut menyampaikan prihatinnya, dan mengutuk peristiwa itu.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sulbar Dr. Suhardi Duka atau lazim disapa SDK, saat menggelar buka puasa Bersama ketua organisasi pers dan pemimpin redaksi se-Sulbar di Mamuju, (29/03).
"Pers adalah pilar demokrasi. Tindakan seperti yang dialami Tempo adalah bentuk teror yang harus kita kecam bersama," tegas Gubernur SDK dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa intimidasi terhadap media tidak boleh terjadi di Sulbar, karena kebebasan pers adalah indikator demokrasi yang sehat.
Mantan Anggota DPR RI itu menambahkan, "Membungkam pers ibarat menahan hujan. Media lahir dari kebutuhan publik, bukan dari kekuasaan." Ia mengajak insan pers di Sulbar tetap bekerja secara profesional, objektif, dan berintegritas.
Gubernur SDK juga mengapresiasi peran media dalam mendukung pemerintahannya. "Dalam 29 hari kepemimpinan kami, pemberitaan tentang Sulbar masuk peringkat 13-15 nasional. Ini bukti kolaborasi positif antara pemerintah dan pers," ujarnya.
Di akhir acara, ia berharap media turut membangun citra Sulbar sebagai daerah yang ramah investasi dan stabil. "Mari bersama-sama mendesain pemberitaan yang objektif, agar Sulbar dikenal sebagai daerah yang maju dan aman," tutupnya.
Acara buka puasa ini dihadiri wartawan dari media cetak, online, dan elektronik, serta para ketua organisasi pers dan organisasi media. (*/Rigo Pramana)