Sosial Media
Home Advertorial Daerah Lestari Polewali Mandar Sulbar

Gubernur Sulbar Ingin Pastikan di Polman Dijadikan Pusat Hilirisasi Pabrik Pinus & Kelapa

1 min read

 


Polman, TOKATA.ID - Dalam rangkaian safari ramdhan di Polewali Mandar, Gubernur Sulbar Dr. Suhardi Duka menyempatkan diri, melakukan kunjungan ke Kawasan PT. Kencana Hijau Bina Lestari, untuk melihat lebih dekat pabrikasi Pinus dan Kelapa, Selasa (18/03).


Kunjungan Gubernur Sulbar ke Kawasan PT. KHBL di Binuang, Polewali Mandar, didampingi oleh Bupati Polman Samsul Mahmud, beserta Wakil Ketua DPRD Sulbar St Suraidah Suhardi dan para pejabat pimpinan OPD di Sulbar.


"Setiap perusahan seperti mobil sangat membutuhkan ini, jadi ini harus kita support agar terus beroperasi," kata Gubernur Sulbar Dr. Suhardi Duka atau karib disbeut SDK.


Apalagi, pabriknya hanya ada dua di Sulawesi satu di Polman dan satunya lagi di Gowa Sulawesi Selatan.


"Ini akan menjadi bahan diskusi kita nantinya agar semua produk getah pinus harus final di Sulawesi. Ini akan kita kordinasikan dengan Gubernur Sulsel," tambahnya.


Mengingat, di Sulbar produk pertanian dilakukan hilirisasi diantaranya getah pinus, beras, hingga sawit.


"Kalau ada masalah lapor ke Bupati nanti di kordinasikan ke Pemprov jika sulit diselesaikan, karena hilirisasi ini kita perkuat, sesuai program pemerintah pusat," ungkapnya.


Site Manager PT Kencana Hijau Bina Lestari Iputu Gede menyampaikan sangat mendukung hilirisasi, apalagi di sini sudah memulai hilirisasi. 


"Tapi tidak semua olahan kelapa kami ambil ada domainnya masyarakat seperti dibuat arang, karena terlalu kecil kalau pengusaha. Kita untuk getah pinus produksinya lancar, kita kendala dibahan baku hanya 15 persen dari kapasitas pabrik kita bisa jalan," ucap Iputu Gede.


Selain itu, produksi getah pinus sendiri satu bulan hanya bisa operasi seminggu, selebihnya tidak bisa beroperasi. 


"Makanya kita lompat kelapa agar karyawan tidak di PHK. Sekarang ada karyawan aktif sebanyak 118 orang, kalau pabrik kelapa sendiri kami akan butuhkan 200 orang," ujarnya.


Dia berharap dengan kehadiran Gubernur dan Bupati betul-betul membantunya dalam segi regulasi agar bisa lancar dalam berproduksi.


"Kami disupport dari sesi regulasi, pengadaan bahan baku dan kerjasama dengan petani, karena kalau dibantu pejabat daerah pasti lebih mudah," tandasnya.(*/Rigo Pramana)

Additional JS