Di Majene, Pemprov Sulbar dan Pemkab Kolaborasi GPM
Majene, TOKATA.ID - Ratusan orang warga Bumi Assamalewuang,Majene, menyerbu lapak Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar secara kolaborasi antara Pemprov Sulbar dengan Pemkab Majene, Selasa (11/02).
Nampak antusiasme warga begitu besar, saat lapak GPM baru dimulai dibuka pada pukul 08:00, dan warga menyerbu lapak yang menyediakan cabai, beras dan rempah rempah lainnya, mengingat kebutuhan itu harganya agak tinggi dipasar.
Kegiatan GPM ini pun ditinjau langsung oleh Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, didampingi sejumlah kepala OPD baik Pemprov Sulbar maupun Pemkab Majene.
"Ini cara kita stabililitas harga komoditas di pasar, memastikan tidak terjadi inflasi yang signifikan," kata Bahtiar, saat meninjau GPM.
Makanya, dia mengapresiasi gerakan yang dilakukan Dinas Ketapang, Disperindag dan instansi lain yang ikut terlibat dalam GPM.
"Kita lihat ramai sekali, kelihatan masyarakat sangat antusias ikuti GPM. Kita juga menyempatkan mengunjungi pasar mengecek langsung harga komoditas," ungkap Bahtiar.
Semua harga relatif stabil, hanya cabe yang masih tinggi harganya, ada sampai Rp70 ribu per kilo gram.
"Saya pikir memang ini harus ditangani, kemarin sempat kita kunjungi dua wilayah di Sulsel seperti Toraja dan Enrekang yang membudidayakan cabe. Ini bisa kita kembangkan juga di Sulbar," ujarnya.
Kalau warga tanam 1.000 pohon per orang saja, bisa menghasilkan uang Rp 1 juta dalam satu minggu.
"Jadi bisa sumber kehidupan kita, kalau ini dikembangkan. Sama halnya beras kita terus mengalami kenaikan sampai 600 rupiah di pasar, disisi lain banyak stok beras di Bulog, namun dilarang pemerintah pusat menyalurkan," paparnya.
Dengan demikian, dirinya mendorong agar beras di bulog ini dikeluarkan, bukan melarangnya.
"Karena ini kontradiksi, semoga ini bisa dilihat langsung pemerintah pusat. Apalagi menjelang bulan ramadan, jangan samakan iklim daerah karena berbeda-beda," tandasnya. (*/Rigo Pramana)