Patroli Blue Light oleh Satlantas Polres Mamuju Tengah untuk Tingkatkan Keamanan dan Ketertiban Lalu Lintas
Mamuju Tengah, TOKATA.ID - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mamuju Tengah di bawah pimpinan Kasat Lantas IPTU Herman Sundu terus melakukan berbagai upaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Mamuju Tengah. Salah satu program unggulan yang rutin dilaksanakan adalah Patroli Blue Light, yang bertujuan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat sekaligus mencegah berbagai potensi pelanggaran hukum, khususnya pada malam hari, Selasa (28/1).
IPTU Herman Sundu menjelaskan bahwa Patroli Blue Light ini dilakukan dengan menyalakan lampu rotator biru di sepanjang jalur patroli. Kegiatan ini dilakukan di lokasi-lokasi rawan kecelakaan, pelanggaran lalu lintas, dan tindak kriminalitas seperti begal maupun pencurian kendaraan bermotor.
“Patroli Blue Light adalah wujud nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat. Dengan adanya patroli ini, kami berharap dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas, menciptakan rasa aman, serta meningkatkan kedisiplinan pengendara di jalan raya," ungkap Herman.
Kegiatan ini dilakukan secara rutin pada malam hari hingga dini hari dengan melibatkan sejumlah personel Satlantas Polres Mamuju Tengah. Selain memberikan rasa aman, patroli ini juga berfungsi sebagai langkah preventif untuk mencegah aksi balap liar yang seringkali menjadi keluhan masyarakat.
Selain itu, dalam kegiatan patroli tersebut, personel Satlantas juga memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk pengendara, mengenai pentingnya mematuhi aturan lalu lintas, seperti penggunaan helm, kelengkapan surat kendaraan, dan tidak mengemudi dalam keadaan mabuk atau melebihi batas kecepatan.
Polres Mamuju Tengah mengimbau masyarakat untuk selalu berperan aktif menjaga keamanan lingkungan, melaporkan kejadian mencurigakan, dan mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memastikan wilayah Mamuju Tengah tetap aman dan kondusif," tutup Herman. (Rigo Pramana)