Tanggul Tapandullu Mamuju, Benteng Tangguh Melawan Abrasi Laut
"Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat meninjau langsung progres pembangunan tanggul pengaman pantai Tapandullu di Kabupaten Mamuju, proyek vital untuk mengantisipasi abrasi dan banjir rob yang mengancam kehidupan serta aktivitas ekonomi masyarakat pesisir. Meski progres fisik telah melampaui 80 persen, intensitas pasang laut dan curah hujan menjadi kendala utama yang menunda penyelesaian proyek strategis ini."
Mamuju, TOKATA.id – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menggelar monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pembangunan Tanggul Pengaman Pantai Tapandullu, salah satu proyek strategis daerah di Kabupaten Mamuju. Kegiatan rutin ini bertujuan memastikan seluruh program strategis pemerintah berjalan sesuai target, baik aspek fisik, kualitas, maupun realisasi anggaran.
Tim monev yang dikomandoi Awaluddin hadir bersama anggota Faried Fadal, Muhaimin Indra, I Ketut Wibawa, Kurniawan, dan Firdaus, mewakili Plt. Kepala Bapperida, Muh. Darwis Damir, SE., M.M. Turut hadir pula perwakilan BPBD Sulbar, Dinas PUPR, pelaksana proyek, dan konsultan pengawas.
Pentingnya Tanggul Tapandullu
Pembangunan tanggul ini vital sebagai benteng pertahanan pesisir Tapandullu dari ancaman abrasi, gelombang pasang, dan banjir rob yang rutin mengganggu aktivitas warga dan perekonomian lokal. Selain berfungsi sebagai infrastruktur protektif, tanggul ini merupakan langkah adaptasi menghadapi dampak perubahan iklim dan kenaikan muka air laut yang makin nyata di Sulawesi Barat.
Progres dan Kendala Lapangan
Menurut laporan tim monev, fisik pembangunan telah mencapai 89 persen dari total panjang 792 meter, termasuk rehabilitasi tanggul lama sepanjang 145 meter. Struktur terbangun dari beton bertulang bertipe fc’ 20, sambil memberdayakan 32 tenaga kerja lokal yang meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Namun, proyek mengalami keterlambatan akibat kondisi alam tidak bersahabat: pasang laut yang tinggi dan curah hujan intens yang sering terjadi selama beberapa pekan terakhir, menghambat percepatan pekerjaan.
Rekomendasi dan Langkah Ke Depan
Dalam rekomendasi, tim menegaskan perlunya percepatan pelaksanaan serta pengawasan ketat dari konsultan demi menjaga kualitas teknis. Mereka juga mendesak proyek ini dilanjutkan ke tahap berikutnya dengan perluasan perlindungan pesisir yang masih rentan abrasi, guna mengamankan zona strategis yang menopang perikanan, perdagangan, dan pariwisata lokal.
Ketua Tim Monev, Awaluddin, menegaskan pentingnya manfaat nyata bagi masyarakat. “Selain mengejar progres, kami fokus memastikan keberpihakan proyek pada perlindungan komunitas pesisir dan pemberdayaan tenaga kerja lokal yang berdampak positif terhadap ekonomi mereka.”
Faried Fadal menambahkan, “Cuaca ekstrem sulit dihindari, tapi manajemen waktu dan pengawasan ketat dapat mengatasi hambatan tanpa mengorbankan mutu pekerjaan.”
Komitmen Pemerintah Provinsi Sulbar
Plt. Kepala Bapperida, Muh. Darwis Damir, menyatakan proyek ini bagian dari komitmen kuat Pemprov Sulawesi Barat untuk memperkuat ketahanan wilayah terhadap ancaman perubahan iklim di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.
"Monitoring dan evaluasi kami lakukan agar proyek strategis bukan hanya selesai secara fisik, tapi juga memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, lingkungan, dan perekonomian daerah," tegasnya.
Dengan sinergi antara Bapperida, BPBD, Dinas PUPR, pelaksana, dan pengawas, pembangunan tanggul Tapandullu diharapkan segera rampung, menjadi tameng kokoh melindungi pesisir sekaligus memperkuat daya saing ekonomi lokal melalui lingkungan pesisir yang aman dan produktif. (*/Rigo Pramana)
